Assalamualaikum !!!Selamat Datang and Welcome to kampung Genting ... just to get together and latest update about our kampung .In other words to ensure our Siratul rahim will be last forever with good spirit and be united ... ..so hope all of you will enjoy to surf .

Any suggestion please direct or forward to
Fizisma@gmail.com

Sunday, November 23, 2008

CINTA SEORANG SUAMI....





















 
 
  CINTA SEORANG SUAMI... 
 
Based on True Story.. 
 
Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan
sudah mendekati malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke sehariannya diisi dengan
merawat isterinya yang sakit. isterinya juga sudah tua. Mereka  berkahwin sudah
lebih 32 tahun 
 
Mereka dikurniakan 4 orang anak .......disinilah awal cubaan menerpa, setelah
isterinya melahirkan anak ke empat ......... 
tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh digerakkan. Hal itu terjadi selama dua
tahun. 
 
Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak
bertulang  lidahnyapun sudah tidak mampu digerakkan lagi. 
 
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan
mengangkat isterinya ke atas tempat tidur.       
Sebelum berangkat ke tempat kerja dia meletakkan isterinya di hadapan TV supaya
isterinya tidak berasa kesunyian. 
 
Walau isterinya tidak dapat bercakap, tapi dia selalu melihat isterinya
tersenyum, dan pak suyatno masih berasa beruntung kerana tempat kerjanya tidak
begitu jauh dari rumahnya, 
sehingga siang hari dia boleh pulang ke rumah untuk menyuapi isterinya makan.
Petangnya dia pulang memandikan isterinya, mengganti pakaian, dan selepas
maghrib dia temankan isterinya menonton tv sambil bercerita apa sahaja yang dia
alami seharian. 
 
Walaupun isterinya hanya mampu memandang (tidak mampu memberikan respons ), pak
suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda dan bergurau dengan
isterinya setiap kali menjelang tidur. 
 
Rutin ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia merawat
isterinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang
anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang masih kuliah. 
 
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah menikah mereka tinggal dengan keluarga
masing-masing. 
 
Dan pak suyatno tetap merawat ibu kepada anak-anaknya, dan yang dia inginkan
hanya satu:  semua anaknya berjaya. 
 
Dengan kalimat yang cukup hati2 anak yang sulung berkata : "Pak kami ingin
sekali merawat ibu ... Semenjak kami kecil kami melihat bapak merawat ibu dan
tidak ada sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak
izinkan kami menjaga ibu." 
 
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya ......... 
 
"Sudah yang kali keempat kami mengizinkan bapak menikah lagi,  kami rasa
ibupun akan mengizinkannya. Bila papak akan menikmati masa tua bapak dengan
berkorban seperti ini ..... 
kami sudah tidak sampai hati melihat bapak begini... kami berjanji akan merawat
ibu dengan sebaik-baiknya secara bergantian," ujar anaknya yang sulung
merayu. 
 
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga oleh anak-anaknya. 
 
"Anak-anakku. .... jikalau  hidup di dunia ini hanya untuk nafsu....
mungkin bapak akan berkahwin lagi.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian
di sampingku... . itu sudah lebih dari cukup.  Dia telah melahirkan
kalian..." 
S ejenak kerongkongannya tersekat ... "Kalian yang selalu kurindukan hadir
di dunia ini dengan penuh cinta 
yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Cuba kalian tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaannya seperti Ini ? 
 
Kalian menginginkan bapak bahagia .... Apakah batin bapak dapat bahagia
meninggalkan ibumu dalam keadaannya seperti sekarang ? 
 
Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesihatan yang baik dirawat
oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ? 
 
Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno...Merekapun  melihat
butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibunya... Dengan pilu ditatapnya
mata suami yang sangat dicintainya itu... 
 
Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stesen TV swasta untuk
menjadi panel jemputan acara Bimbingan Rohani Selepas subuh dan juru acara pun
mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno... 
 
Kenapa bapak mampu bertahan  selama 25 tahun merawat Isteri yang sudah tidak
mampu berbuat apa-apa? 
 
Ketika itu pak Suyatno pun menangis.... tamu yang hadir di studio yang
kebanyakan kaum ibu pun tidak mampu menahan haru... 
 
Disitulah pak suyatno bercerita... Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah
cinta  tapi dia tidak mencintai kerana Allah  maka semuanya akan luntur... 
 
Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya .......Sewaktu dia sihat
diapun dengan sabar merawat saya... Mencintai saya dengan sepenuh hati zahir dan
batinnya  bukan dengan mata kepala semata-mata. .. dan dia memberi saya 4 orang
anak yang lucu dan baik-baik... 
 
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya kerana Allah ... Dan itu merupakan
ujian bagi saya. 
 
Sihat pun belum tentu saya mencari penggantinya. .. apalagi dia sakit ... 
Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya mengadu kepada Allah di atas
sajadah supaya meringankan penderitaan isteri saya.

Dan saya yakin hanya kepada Allah tempatsaya mengadukan rahsia dan segala
kesukaran saya...kerana DIA maha Mendengar... . 
 
Nor Erma Binti Nordin
Penolong Pegawai Teknologi Maklumat
Perpustakaan Hamdan Tahir
Kampus Kesihatan
Universiti Sains Malaysia
Kubang Kerian
Kelantan
 
Ext : 09-7664761


























































No comments: